Ini Susuan Kepengurusan DPP FPE 2025-2029 Hasil Kongres VII FPE Di Jakarta

Kongres ke-VII Federasi Pertambangan dan Energi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia, yang berlangsung dari tanggal 21-23 November 2025,di Hotel Golden Boutique Kemayoran Jakarta Pusat,mengambil tema : “BURUH TANGGUH,KERJA AMAN,KELUARGA TENANG”

Kongres FPE KSBSI ini di hadiri oleh peserta FPE dari berbagai daerah di seluruh Provinsi Indonesia seperti dari Provinsi Papua Tengah,Papua Barat Daya,Maluku Utara,Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur,Riau Daratan dengan jumlah peserta 100 orang pada saat Pembukaan Kongres. Kongres ini sendiri di buka oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Bapak Dr.Ir.H. Afriansyah Noor,M.Si.,IPU.

Menyoroti tema dalam Kongres ini , mengingatkan kita darurat K3 khususnya di daerah Morowali,safety first adalah wajib diterapkan dalam lingkungan kerja.
Penekanan Praktek-Praktek Pertambangan Yang Baik adalah menjadi kewajiban dunia usaha untuk menerapkannya di ruang lingkup perusahaan.

Peserta Kongres juga sangat antusias dalam meletakkan pondasi yang kuat dalam konstitusi organisasi atau AD ART untuk empat tahun ke depan. Dan yang tidak kalah pentingnya terpilihnya secara aklamasi kepengurusan DPP FPE KSBSI,MPO dan BPK periode 2025-2029.

Adapun susunan kepengurusan DPP FPE KSBSI,MPO,BPK adalah sebagai berikut:

Ketua Umum: Nikasi Ginting
Ketua Bidang Program: Riswan Lubis
Ketua Bidang Konsolidasi Indonesia Bagian Barat & Tengah : Saut Pangaribuan
Ketua Konsolidasi Indonesia Bagian Timur : Marjan Tusang

Sekertaris Jenderal: Citra Kaliky
Wakil Sekertaris Jenderal: Amosi Telaumbanua

Bendahara : Sih Haryanti

MPO diketuai oleh Juanda Pangaribuan,Anggota : Patar Sitanggang,Abdul Kadir Nongko

BPK diketuai oleh John Yunus Howay, anggota Swandi Hutasoit,Isak Bukkang .

Dalam pidato pemilihannya, Nikasi menekankan pentingnya komunikasi efektif, konsistensi , serta solidnya kepengurusan di setiap level untuk melakukan rapat organisasi setiap Minggu ke-3 bulan berjalan dan Minggu ke-4 setiap bulan untuk DPP FPE KSBSI agar dapat memecahkan persoalan yang terjadi dari setiap daerah. Organisasi tidak bisa menunggu dan harus menjemput bola untuk memecahkan masalah buruh yang ada. Selain itu, training terhadap anggota terutama training advokasi harus terus ditekankan untuk memperkuat perjuangan anggota di setiap daerah.

Menambahkan hal ini, Citra menegaskan bahwa Kongres VII yang bertema “Buruh Tangguh, Kerja Aman, Keluarga Tenang” mencerminkan bahwa FPE KSBSI sangat peduli kepada kesejahteraan buruh beserta keluarga, dengan sosial dialog dan tentunya keselamatan dalam bekerja akan menjdi sebuah kebanggaan kepada KSBSI. Selanjutnya, jika buruh bekerja dengan aman dan selamat maka produksi meningkat dan buruh semakin sejahtera.