PRESIDEN INDONESIA AKUI MAY DAY

Puluhan ribu buruh akhirnya memadati jalan-jalan utama di Jakarta. Para buruh yang datang dari berbagai daerah penyangga ibukota tersebut berduyun-duyun mendatangi istana negara yang sedang ditinggal presiden SBY ke Jawa Timur. Majelis Pekerja Buruh Indonesia ( MPBI ) membawa massanya dari bundaran HI dan berjalan menuju istana negara. Menurut pantauan “suara tambang” jumlah massa yang diturun tahun ini jauh lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya. Selain memusatkan perhatian di istana negara beberapa tempat lain juga menjadi sasaran dari massa pengunjukrasa, termasuk kantor Meneg BUMN. Namun sayangnya meneg BUMN lagi-lagi hanya melakukan pencitraan dengan memerkan senyum dikerumanan buruh yang melakukan perayaan may day di sekitar HI. Sementara para pendemo yang mendatangi Meneg BUMN hanya diterima para staff dan hanya menampung aspirasi yang disampaikan pendemo(rl).

Banda Aceh – Ratusan buruh yang ada disekitar Banda Aceh yang berasal dari beberapa element  seperti  Taskforce FSPMI, KSPSI Aceh, KSBSI Aceh, Seuramoe Peduli Pekerja Aceh, TUCC Aceh, SP POS Indonesia, KSPI Aceh, SPAM, SP.LCI, Guru, FKUI KSBSI ,  ASPEK Indonesia dan FPE SBSI Kab. Aceh Tamiang melakukan aksi may day ke DPRD Aceh. Massa yang bergerak dengan menggunakan kenderaan roda empat dan dua melakukan aksi damai untuk merayakan hari buruh sedunia. Dengan berbagai poster para buruh melakukan orasi didepan gedung DPRD Aceh, Sekretaris Dewan  Burhanuddin menerima rombongan dengan baik. 

May Day Di BANDA ACEH

Usai melakukan orasi di DPRD Aceh  rombongan buruh melanjutkan perjalanan ke Gubernur Banda Aceh. Karena Gubernur dan wakilnya sedang tidak berada ditempat rombongan hanya diterima  Muzakar. Kepada Muzakar para buruh yang merayakan may day menyampaikan statemen terhadap berbagai persoalan yang ada di Indonesia secara umum dan Aceh secara khusus. Beberapa statement yang disampaikan para buruh tersebut :

  1. Pernyataan Menteri Tenaga Kerja Muhaimin Iskandar yang dimuat di Tribun news.com.  363 Karyawan Outsourcing Pertamina diubah menjadi Karyawan Tetap Pertamina EP Rantau Aceh.
  2. Bebaskan Anggota SBSI FPE yang ditahan di Lembaga Pemasarakatan Aceh Tamiang yang melaksanakan orasi 4 Maret 2013 di Rantau Aceh Tamiang
  3. Tolak Upah murah dan wujudkan pengupahan yang layak bagi pekerja / buruh di Aceh.
  4. Hapuskan Kerja Outsourcing yang telah menyengsarakan kaum pekerja / buruh.
  5. Jalankan Program Jaminan Kesehatan mulai 1 Januari2014 bagi seluruh rakyat dan system pelayanan unlimited/tanpa batas.
  6. Laksanakan Fungsi pengawasan Ketenagakerjaan dan tolak Diskriminasi berserikat.
  7. Tingkatkan Kesejahteraan Para Guru Kontrak dan Honor untuk pendidikan yang lebih baik.
  8. Sahkan Segera Qanun Ketenagakerjaan di Aceh yang akamudatif dan Partisipatif.(ad)