Sementara itu Wily mewakili Solidarity Center menyampaikan “ Perubahan Iklim Yang Berkeadilan” dalam paparannya Wily menjelaskan tentang ; bagaimana memperdalam pengetahuan peserta mengenai krisis iklim serta mengidentifikasi siapa dan apa yang menyebabkan dan mendorong terjadinya perubahan iklim.Menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap lingkungan, masyarakat, pekerja dan lapangan pekerjaan.Meningkatkan kepercayaan dan motivasi peserta dalam menghadapi krisis iklim. Mengidentifikasi bagaimana perubahan iklim itu adalah isu buruh dan keadilan sosial. Bagaimana dampaknya terhadap para pekerja; peluang dan tantangan yang dihadapi serikat buruh dan para pekerja; bagaimana serikat buruh dan pekerja memainkan peranan penting dalam mengembangkan respon yang pro-pekerja.
Sementara itu Nikasi Ginting mewakili DPP FPE KSBSI menyampaikan sessi “ Gender Dan Perubahan Iklim Serta Dampaknya” dengan poin seperti ; Dampak perubahan iklim terhadap perempuan dari seluruh aspek,baik pangan,lingkungan,energy,kesehatan,sosial budaya serta perekonomian .
Para peserta terlihat antusias mengikuti workshop tersebut bahkan merekomendasikan untuk segera menindaklanjuti ke Pemerintah Daerah agar segera mengevaluasi kontraktor-kontraktor khususnya setelah pasca menambang dan membiarkan lahan berlubang dan tidak lagi bisa di tanami ,yang seharusnya menjadi tanggungjawab kontraktor sesuai agreement dengan PEMDA.(ng)