FPE KSBSI DAN DEN KSBSI SALURKAN SUMBANGAN UNTUK PALU

Pemberian sumbangan yang berasal dari Group FPE tersebut pemberiannya hanya dikhususkan kepada anggota FPE terutama kepada anggota yang meninggal dunia , kecelakaan dan rumah rusak akibat gempa dan tsunami.

“ Sumbangan ini berasal dari anggota FPE yang ada diberbagai daerah, jumlahnya tentu tidak dapat memenuhi segala kekurangan yang kawan-kawan butuhkan, namun setidaknya bantuan ini kami harapkan dapat menghibur kawan-kawan sekaligus     membantu meringankan beban kawan-kawan” papar Riswan Lubis kepada perwakilan anggota yang menerima bantuan tersebut.

Selain menyerahkan bantuan dalam bentuk tunai, KSBSI juga menyerahkan bantuan sembako yang dititikan dibeberapa tempat, seperti Palu Kota dipusatkan di Kota Palu yang beralamat di Jl. Taruruka No. 36 Palu, Posko Tawaweli di Kecamatan Palu Utara  dan Donggala.

Ratusan anggota KSBSI yang terdiri dari beberapa federasi seperti Federasi FPE, Hukatan, Nikeuba, Kamiparho dan Fesdikari juga mendapatkan bantuan Sembako dan  bantuan uang tunai bagi keluarga yang  meninggal dunia dan luka-luka. Bantuan diserahkan langsung oleh Presiden KSBSI Mudhofir kepada ahli waris.

“ Kami ikut prihatin atas musibah yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, atas keprihatinan tersebut KSBSI mencoba mengumpulkan bantuan dari berbagai daerah serta internasional , Alhmadulliah , walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak namun untuk tahap awal KSBSI telah dapat membantu meringankan beban kawan-kawan di sisni, selanjutnya kami akan  juga mencoab mengumpulkan bantuan tahap kedua yang juga nanti akan kami kirimkan ke Palu, bantuan ini tentu tidak bisa memenuhi segala kebutuhan anggota kita yang ada disini, namun kami mencoab meringankannya” ungkap Mudhofir ketika memberikan sambutan  di jalan Tararuka, Palu.

 

 

Presiden KSBSI, Mudhofir menyerahkan bantuan di Donggala

 

DUA PERUSAHAAN TERANCAM TUTUP

Dua perusahaan yang menjadi PK FPE Kota Palu yakni  PT. PUSAKA JAYA PALU POWER  dan PT. HAYCARB PALU MITRA terancam tutup. Kedua  perusahaan yang ada di Palu tersebut hancur total terkena gempa dan Tsunami.

“ Untuk PT. Pusaka Jaya Palu Power terdapat 120 karyawan dan hampir semuanya adalah anggota FPE, sementara itu di PT. Haycarb Palu Mitra terdapat 15 orang karyawan dan semuanya adalah anggota FPE “ tutur Rismawan Laula kepada ketua umumnya.

“ Kami masih menunggu perkembangan dari pimpinan perusahaan, apakah akan melanjutkan perusahaannya atau akan terjadi PHK “ ungkapnya.

“Sementara itu sampai saat ini telah terdata 4 anggota FPE meninggal, mereka yang meninggal adalah Husein, Imran, Ismail dan Manggile selanjutnya  3 anak dan istri meninggal, dan 2 orang anggota mengalami luka-luka dan patah tulang. Kami masih terus melakukan pendataan termasuk pengurusan asuransi kematian terhadap para anggota yang meninggal dunia, dan kami akan segera memberikan laporan ke DPP FPE dan DEN KSBSI” tutup Rismawan Laula (rl)